Jumat, 14 Maret 2014

ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI




Asalamu'alaikum wr.wb
              Adik adik sekalian jika kita lihat keadaan misalnya didunia saat ini atau sekeliling kita saat ini maka kita akan lihat bagaimana seseorang dapat melakukan sebuah perbuatan ataupun kebiasaan baik yang positif maupun negatif, perbuatan tersebut memiliki hubungan mengenai etika dan moral.

Untuk lebih lanjut membahas pentingnya sebuah etika dan moral, maka akan lebih baik jika kita akan mengerti apa itu etika dan moral.
  • Etika merupakan nilai nilai perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungannya. Nilai nilai tersebut mencakup hal yang dapat diterima maupun yang tidak diterima dalam masyarakat. Hal tersebut dapat dirasakan melalui penghayatan, tentang apa yang lebih baik atau kurang baik dan apa yang lebih benar dan kurang benar. Pengayatan dari nilai nilai perilaku tersebut menjadi ukuran atau patokan seseorang untuk berperilaku dalam masyarakat atau disebut dengan “norma”.
  • Moral dapat diartikan sebagai semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang utuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Jika kita bandingkan dengan arti etika, maka moral memiliki arti yang sama tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika dapat dikatakan menelaah terhadap aktifitas kehidupan sehari hari. Sedangkan moralitas subjek yang mempunyai penilaian baik dan buruk.

        Sebagai contohnya bila kita mengatakan bahwa perbuatan mencuri hak orang lain tidak bermoral, maka kita menganggap perbuatan itu melanggar nilai nilai dan norma etis yang berlaku dalam masyarakat atau bila kita mengatakan seorang mahasiswa berperilaku tidak semestinya atau berbuat gaduh, maka mahasiswa tersebut berpegang pada nilai nilai dan norma norma yang tidak baik .

Dari penjelasan tersebut maka didapat sebuah perbandingan mengenai moral dan etika:
  1. Moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang kebenaran.
  2. Moral menganjurkan bagaimana seharusnya hidup, sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai  yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
  3. Moral memberikan akan hidup yang harus ditempuh sedangkan etika berlaku sesuai arah yang telah ditetapkan.

  Prinsip  prinsip etika 
Keindahan
Prinsip keindahan dalam etika meiliki arti sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Sebagai contoh: berpakaian rapi akan memberikan kesan baik bagi seorang yang melihatnya.

Persamaan
Dalam prinsip etika persamaan dapat kita kaitkan dengan persaan kita dimata hukum. Pada hal ini tidak memandang apakah ia memiliki jabatan yang tinggi atau tidak.

Kebaikan
Pada prinsip ini dapat dikaitkaan dengan prinsip keindahan, yang mana suatu penampilan yang baik akan menccerminkan budi pekertinya.

Keadilan
Prinsip ini memiliki kaitan mengenai prinsip persamaan.

Kebebasan
Pada prinsip ini manusia memilliki kebebasan berfikir dan mengutarakan pendapat.

Kebenaran
Prinsip ini mengenai bagaimana seseorang dapat berperi laku jujur di lingkungannya.

Etika umum
  1. Memiliki sikap jujur, optimis, kreatif, rasional, mampu berfikir kritis, rendah hati, demokratis, sopan, mengutamakan kejujuran akademik, menghargai waktu, dan terbuka terhadap perkembangan ipteks. 
  2. Mampu merancang, melaksanakan, dan menyelesaikan studi dengan baik.
  3. Mampu menciptakan kehidupan kampus yang aman, nyaman, bersih, tertib, dan kondusif.
  4. Mampu bertanggungjawab secara moral, spiritual, dan sosial untuk mengamalkan ipteks.

Etika khusus
  1. Berpakaian rapi, bersih, sopan, serasi sesuai dengan konteks keperluan.
  2. Bergaul, bertegur sapa, dan bertutur kata dengan sopan,  wajar,  simpatik, edukatif, bermakna sesuai dengan norma  moral yang berlaku.
  3. Mengembangkan iklim penciptaan karya ipteks yang mencerminkan kejernihan hati nurani, bernuansa pengabdian pada Tuhan YME, dan mendorong pada kualitas hidup kemanusiaan.
Etika profesi
  1. Memiliki kepribadian yang tangguh yang bercirikan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri. 
  2.  Memiliki wawasan kependidikan, psikologi,  budaya peserta didik dan lingkungan
  3. Mampu melaksanakan praktik bimbingan dan konseling secara professional. 
  4. Mampu memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut bimbingan konseling. 
  5. Mampu mengembangkan dan mempraktekkan kerja sama dalam bidangnya dengan pihak terkait. 
  6. Memiliki wawasan psiko-sosial kependidikan dan kemampuan memberdayakan warga belajar dalam konteks lingkungannya. 
  7. Memiliki pengetahuan tentang hakikat, tujuan, prinsip evaluasi pendidikan.

0 komentar:

Posting Komentar