A.
Harapan
1. Definisi harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi, Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan.
2. Persamaan Cita-Cita & Harapan
Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
- Keduanya menyangkut
masa depan karena belum terwujud.
- Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang
menginginkan hal yang lebih baik
atau
meningkat.
3. Contoh Harapan
Contoh manusia dan harapan dalam
kehidupan sehari-hari :
a. Bagi seorang anak
kecil pun dapat mempunyai harapan dalam dirinya, misalkan saja seorang anak
mempunyai harapan untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya serta orang
disekitarnya pada saat dia ulang tahun. Untuk mendapatkan sesuatu yang
diharapkannya dia dapat melakukan meminta langsung terhadap orang tuanya.
b. Bagi seorang remaja
mengharapkan orang yang dicintainya dapat menerima cintanya dan menjalin suatu
hubungan. Dari hal yang diharapkan tersebut dia dapat melakukan hal-hal yang
dibilang tidak masuk akal pun dilakukan hanya untuk mendapatkan perhatian dan
cinta dari pasangannya itu.
c. Bagi seorang
pelajar, misalkan dia menginginkan mendapatkan nilai bagus dan dapat lulus
dengan nilai yang baik, maka dia dapat melakukan beberapa hal untuk mendapatkan
nilai terbaik itu, contohnya saja dengan cara belajar dengan baik, giat dan
serius. Meminimalisir kegiatan bermain.
B. Penyebab manusia mempunyai
harapan
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke
dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu
keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada
satu manusiapun yang luput dari
pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang
dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental!
spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul
dengan manusia lain. yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sitar, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan.Misalnya menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan
scbagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya.
Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan
lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton
tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak
tertawa, harapan kedua belah pihak gagal,
justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada
binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan
tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip
dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang. walau
bagaimanapun juga besar sekali
perbedaannya. Perbedaan antara kedua
mahluk itu, ialah bahwa manusia
memiliki budi dan kehendak, Budi
ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak
dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus
mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan
budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat
memilih.
Dalam diri manusia masing-masing sudah
terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup berrnasyarakat atau hidup bcrsama dengan
manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia
mempunyai harapan.
Dorongan
kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah
misalnya : makan, minum. pakaian, rumah.
(sandang, pangan. dan papan). ketenangan,
hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia
bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan. kemampuan manusia sangat terbatas,
baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun
kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan
manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a)
kelangsungan hidup (survival)
b)
keamanan ( safety)
c)
hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
(beloving and love)
d)
diakui lingkungan (status)
e)
perwujudan cita-cita (self actualization)
C. Doa
1. Pengertian Doa
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a"
artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon
sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan.
Adapun
lafadz do'a yang ada dalam Al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut :
a.
Ibadah, seperti firman Allah : Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak
memberi
manfaat dan tidak memberi madharat
kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian, maka kamu termasuk
orang-orang yang zhalim. (Yunus : 106).
b.
Perkataan atau keluhan. Seperti pada firman Allah : Maka tetaplah demikian
keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai,
yang tidak dapat hidup lagi. (Al Anbiya : 15).
c.
Panggilan atau seruan. Allah berfirman : Maka kamu tidak akan sanggup
menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan
orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke
belakang. (Ar-Rum : 52).
2. Macam-Macam Doa
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata : "Setiap
perintah di dalam Al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi
do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah."
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah
:
a.
Do'a masalah (permintaan) adalah meminta
untuk diberikan manfaat dan dicegah dari
kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi
menjadi tiga :
-
Permintaan yang ditujukan kepada Allah
semata dan ini.
-
Permintaan yang ditujukan kepada selain
Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti
meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini
termasuk syirik dan dosa besar.
-
Permintaan yang ditujukan kepada selain
Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa
dilakukan, seperti
meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan
barangnya dan ini hukumnya boleh.
b.
Do'a ibadah maksudnya semua bentuk ibadah
atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah,
karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk
mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
3. Menuliskan Contoh
Doa
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ
وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ
“Ya Allah, segala puji bagi-Mu, kepada-Mu lah tempat mengadu
dan Engkau adalah Dzat Yang Maha Penolong”.
D. Kepercayaan
1. Definisi Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran maka jelaslah
kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis
pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan
sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karna orang lain itu dapat dipercaya.
Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu
dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas
kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu
mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan
secara langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran
itu ada yang melebihi besarnya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan
yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan
juga hak beragama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang
wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, dasarnya
ialah keyakinan masing-masing.
2. Tiga Teori
Kebenaran
a. Teori
Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah
teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika
berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek
yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar
jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta.
Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan
menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori
empiris pengetahuan.
b. Teori
Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi adalah
teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu
pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari
pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini
mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan
terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan
kecepatan dalam fisika.
c. Teori
Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah
teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada
konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori
tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia
untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis.