Senin, 31 Maret 2014

Ilmu Budaya Dasar (softskil_1)

Manusia dan Kebudayaan
1.      HAKEKAT MANUSIA

bagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :

a) Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.

b) Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.

c) Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

Pengertian Hakekat Manusia

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

a) Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

c) yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

d) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

e) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati

f) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas

g) Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

h) Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain

Punya masa menopause, Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.

Melewati masa kecil lebih lama,Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.

Wajah memerah saat tersipu, Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.

Bisa menciptakan api, Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.

Mengenal pakaian, Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.

Berbicara, Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.

Jemari tangan yang fleksibel, Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.

Kepribadian Bangsa Timur

1.Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibandin  budaya   barat.

2.Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain.

3.Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain

Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .

Bagan Psiko-Sosiogram Manusia


Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadarNomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.


Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.

2.     KEBUDAYAAN

Pengertian Kebudayan, Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Nostrand (1989: 51)

Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.

Larson dan Smalley (1972: 39)

Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.

Sir Edwards B Tylor (1871: 1)

Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.

Ki Hajar Dewantara

Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.

Djojodigono(1958)

memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.

Unsur-unsur kebudayaan

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :

1.Sistem Religi.

2.Sistem Organisasi Masyarakat

3.Sitem Pengetahuan

4.Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi

5.Sistem Teknologi dan Peralatan

6.Bahasa

7.Kesenian

Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud 

Kebudayaan material, kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.

Kebudayaan nonmaterial, kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.

Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya

Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah :

a.Gagasan (Wujud ideal), wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.

b.Aktivitas (tindakan), aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.

c.Artefak (karya), artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya;

1.Hakekat hidup manusia.

2.Hakekat karya manusia.

3.Hakekat waktu manusia.

4.Hakekat alam manusia.

5.Hakekat hubungan manusia.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :

1.Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

2.Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.

3.Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.

4.Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.

5.Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

Penyebab Perubahan Kebudayaan

Budaya Merupakan sesuatu yang tidak statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring perkembangan zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam budaya tersebut berubah.

Budaya tersebut dapat berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat.

Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi bisa berdampak positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya dalam perubahan budaya itu sendiri.

Hubungan manusia dan kebudayaan

Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.

Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.

Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan

1.Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

2.Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)

3.Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

4.Kebudayaan khusus atas dasar agama

5.Kebudayaan berdasarkan profesi

Dialektis (Dialektika)

Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1.Tahap Eksternalisasi

Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.

1.Tahap Objektivasi

Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.

1.Tahap Internalisasi

Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.

Konsep Ilmu Budaya Dasar dan Kesusastraan
Pengertian Kesusastraan
 Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan  prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Pengertian Imu Budaya
 Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun  Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.

Pengertian Sastra Dan Seni
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.

Hubungan Antara Sastra , Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
   Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa lama
1. Dongeng-dongeng
   Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
2. Hikayat
   Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.
3. Sejarah
   Sejarah merupakan salah satu hal yang saat ini berkaitan erat dengan kehidupan kita dan mengandung berbagai makna dan kontroversi.
4. Epos
   Epos merupakan cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan.
5. Cerita Pelipur Lara
   Cerita pelipur lara adalah sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan.
B. Prosa baru
1. Cerita Pendek
   Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
2. Roman/Novel
   Novel secara garis besar adalah sebuah cerita yang menceritakan sebagian kecil kisah kisah hidup seseorang. Sedangkan roman, adalah sebuah cerita yang menceritakan tentang sebagian besar kisah hidup seseorang dan bentuk yang terbaik adalah yang menceritakan kisah hidup seseorang dari ia kecil sampai meninggal.
3. Biografi
   Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
4. Kisah
   Kisah adalah cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang.
5. Otobiografi
   Otobiografi merupakan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.
Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang panggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
IBD yang dihubungkan dengan puisi
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.
Budaya dasar dalam Kesusastraan, dapat dihubungkan antara Ilmu budaya dasar dengan puisi yang merupakan dari budaya.
Puisi dipakai sebagai media belajar sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat pada ilmu budayadasar. Puisi termasuk sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang darikebudayaan. Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kereativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1. Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dsb.
2. Kata-kata ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda
3. Kata-kata yang berjiwa / kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi pengalaman sangpenyair sehinggal terasa hidup
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa.
5. Pengulangan, berfungsi mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga mengunggah hati.
Puisi juga sebagai bagian “bayi” kebudayaan lahir dari rahim penyairya. Puisi bisa hidup, bisa pula mati sebelum dimaknai pembacanya. Tergantung dari seberapa jauh para penyair merawatnya. Puisi membutuhkan konsistensi, bukan sekadar rangkaian kata-kata tanpa pesan.

Unsur unsur puisi

Unsur unsur puisi terdiri dari 2 bagian antara lain:
Struktur fisik puisi terdiri dari:
• Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
• Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
• dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
• Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji.
• Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
• Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
Struktur batin puisi terdiri dari
• Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
• Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
• Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa.
• Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.


contoh puisi:

sahabat bagaikn tempatku berteduh..
bila diriku terkena air mata dalam kesedihanku,
disanalah diriku bisa berbagi dalam hidupku, yang tak pernah aku dapatkan d’tempat lain…
hanya sahabatlah yang mampu mengerti dan pahami,
apa yang sedang aku alami saat ni..

tanpa sahabat..
bagai jiwa yang terlepas dari ragaku..
membuat ragaku tak mampu bergerak dalam setiap langkahku..
persahabatan ini kan abadi..
meski d’dunia nih tak kan ada yang abadi.


http://www.lokerseni.web.id/2014/01/puisi-persahabatan.html
http://indraspamungkas.wordpress.com/2012/07/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni






 


http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html

http://meilimeili.wordpress.com/2011/02/11/manusia-dan-kebudayaan-bagan-psiko-sosiogram-manusia/

0 komentar:

Posting Komentar